Kebangkitan Harley-Davidson dari keterpurukan bukan terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari visi strategis dan kepemimpinan tangguh seorang Jochen Zeitz. Sejak mengambil alih kemudi sebagai CEO dan Ketua Dewan Direksi pada tahun 2020, Zeitz telah menjadi sosok sentral di balik transformasi ikonik pabrikan motor Amerika ini. Ia membawa pengalaman terbukti dari kesuksesannya membalikkan keadaan Puma.
Saat Jochen Zeitz datang, Harley-Davidson menghadapi berbagai tantangan serius: penjualan menurun, basis pelanggan menua, dan pasar yang berubah cepat. Dengan cepat, ia meluncurkan strategi “The Rewire”, sebuah rencana jangka pendek yang berfokus pada penyederhanaan operasi, peningkatan efisiensi, dan optimalisasi portofolio produk.
Setelah meletakkan fondasi yang kuat dengan “The Rewire”, Jochen Zeitz memperkenalkan rencana strategis lima tahun yang lebih ambisius, yang disebut “The Hardwire”. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Harley-Davidson sebagai merek premium, fokus pada segmen inti yang menguntungkan seperti motor touring dan cruiser besar, serta mengembangkan potensi di luar motor tradisional.
Salah satu langkah paling berani yang diambil Jochen Zeitz adalah mentransformasi divisi motor listrik Harley-Davidson, LiveWire, menjadi entitas terpisah yang diperdagangkan secara publik. Ini menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan, membuka pintu bagi Harley-Davidson untuk bersaing di pasar kendaraan listrik yang terus berkembang.
Zeitz juga dikenal karena pendekatannya yang berorientasi pada keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan. Pengalamannya di Puma, di mana ia mempelopori laporan laba rugi lingkungan (E P&L), telah ia terapkan di Harley-Davidson. Ini mencerminkan pemahaman bahwa bisnis modern harus sejalan dengan tanggung jawab sosial.
Di bawah kepemimpinan Zeitz, Harley-Davidson juga melakukan penyesuaian signifikan pada jejak global mereka, meninggalkan pasar-pasar yang kurang menguntungkan dan memusatkan sumber daya pada pasar inti. Langkah ini, meskipun kontroversial, bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi perusahaan.
Keputusan Zeitz untuk pensiun pada tahun 2025 menandai berakhirnya periode lima tahun yang penuh gejolak namun berhasil bagi Harley-Davidson. Ia meninggalkan perusahaan dalam kondisi yang jauh lebih baik, dengan strategi yang jelas untuk masa depan dan posisi yang lebih kuat di industri otomotif.